Teknik Dasar Pantomim

A. Pengertian Pantomim

Pantomim adalah pertunjukan teater tanpa kata-kata yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah biasanya diiringi musik. Pantomime merupakan seni pertunjukan yang penampilannya lebih mengandalkan pada gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah. Pantomime dalam bahasa latin disebut pantomimus, artinya menirusegala sesuatu, merupakan pertunjukan teater yang menggunakan tubuh, dalam bentuk ekspresi wajah atau gerak tubuh sebagai dialog.

Kekuatan utama dari gerak pantomim adalah imajinasi, atau gerak peniruan. Seolah-olah sedang memegang benda meskipun benda tersebut tidak ada. Seolah-olah sedang berada dikeramaian padahal sedang sendiria, seolah-olah ada kaca atau tembok yang menghalagi, padahal tidak ada apapun. Pantomim ini ini biasanya bersifat humoris, lucu, dan menghibur, juga gerakan-gerakannya yang komikal. Perpaduan antara gerk-gerik juga ekspresi wajah yang berkarakter akan membuat sajian pantomim menjadi tontonan yang bagus. Sebutan untuk seorang pantomim atau orang yang memeragakan seni pantomim disebut dengan Pantomimer.

Charles Spencer Chaplin atau lebih dikenal dengan nama Charlie Chaplin, merupakan tokoh pantomim dari Amerika Serikat yang mempopulerkan seni pantomim lewat film bisu., yang dimainkan dan disutradarai oleh dirinya sendiri. Dengan gerak-gerik, riasan wajah, kostum dan pembawaan karakter lucu tokoh Chaplin ini menjadi inspirasi dan acuan para pemain pantomim dalam melakukan penampilan pantomim. Indonesia juga memilik seniman pantomim yang prestasinya sudah diakui dunia, bahkan sering terlibat mementaskan seni pantomim di luar negeri. Tokoh pantomim di Indonesia diantaranya adalah Jemek Supardi dan Septian Dwi Cahyo.


 Jemek Supardi lahir di SlemanDaerah Istimewa Yogyakarta14 Maret 1953, adalah seniman teater berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai penampil pantomim yang menyuarakan ketimpangan sosial masyarakat. Sering berpantomim di tempat tak lazim, semisal di jalan, makam pahlawan, kereta api, dan Rumah Sakit Jiwa Magelang. Dia juga membuat heboh ketika pantomim tak disertakan dalam agenda Festival Kesenian Yogyakarta 1997. Berpakaian kaus hitam-hitam dan muka putih dia berangkat dari rumahnya dengan naik becak ke Pasar Seni FKY. Tapi, satuan petugas keamanan di Benteng Vredeburg mencegat dan menggelandangnya. Ia lalu menggelar pantomim Pak Jemek Pamit Pensiun di sepanjang Malioboro, jalan itu pun macet total. Ia setuju jika seniman terlibat dalam berbagai kegiatan dengan menampilkan kemampuannya lewat performance art. Selama lebih dari tiga dasawrsa ia berkesenian, banyak karya telah dilahirkannya. Karya seninya sering dibawakan secara tunggal dan kolektif oleh beberapa kelompok teater.

Septian Dwicahyo lahir di Jakarta4 September 1968, adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai pemeran untuk film layar lebar dan sinetron, juga seniman pantomim. Sebelum terjun ke dunia industri film dan sinetron, sejak kecil sudah menekuni dunia tari dan pantomim. Ia juga sempat bekerja sebagai desainer produksi di perusahaan periklanan. Dia belajar pantomim ketika bergabung dengan Teater Adinda hingga mengadakan Lomba Pantomim tingkat Nasional (1986-1987). Dia pernah menjadi Juara 1 lomba pantomim (1981) dan mendapatkan Beasiswa dari tokoh pantomim dunia Marcel Marceau.

B. Unsur-Unsur Pembentuk Pantomim

Dalam penyajiannya, ada beberapa undur yang menyusun pantomim. Unsur-unsur pembentuk sebuah cerita dalam pantomim adalah sebagai berikut:

  • Mimik Wajah

Mimik wajah merupaka unsur penting dalam sebuah pertunjukan pantomim, seorang pantomimer sangat mengandalkan ekspresi wajahnya untuk melakonkan peranyang dibawanya.

  • Gerak

Gerak tubuh dibawakan berdasarkan naskah cerita yang ingin di sajikan. gerak tubuh ini bertugas untuk menciptakan kondisi seolah-olah ada namun sebenarnya tidak ada.

  • Musik

musik berfungsi untuk mengiringi pertunjukan pantomim, sealin itu musik juga digunakan untuk memperkuat suasana, maksud dan gerakan tubuh.

C. Teknik Dasar Bermain Pantomim

Pantomim merupakan bagian dari seni peran dan dalam penyajiannya. teknik dan metode dalam bermain pantomim secara garis besarnya merupakan gerak keseharian. Secara umum ada 6 teknik dasar pantomim yang perlu dipelajari oleh para aktor sebelum melakukan pertunjukan, antara lain:

1. Olah Tubuh

Gerakan tubuh dalam pertunjukan pantomim merupakan teknik dasar yang sangat penting, sehingga diperlukan persiapan yang matang dalam mempersiapkan tubuh untuk melakukan pertunjukan. Dalam mempersiapkan tubuh untuk pantomim diperlukan 3 langkah, diantaranya pelenturan, pemanasan, dan pendinginan. Ada beberapa gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan pelenturan antara lain : gerakan kepala, latihan tangan, gerakan badan, pinggul, dan kaki. Setelah melakukan pelenturan selanjutnya adalah pemanasan. Dalam pemanasan seorang aktor pantomim biasanya akan melakukan 2 gerakan dasar, yaitu gerakan stakato (patah-patah) dan gerakan legato (lemah gemulai).

2Ekspresi Wajah

Seni pertunjukan pantomim sangat mengandalkan kekuatan gerakan dan ekspresi wajah tanpa menggunakan kata-kata. Oleh karena itu, teknik untuk menyesuaikan ekspresi dengan cepat sesuai dengan peran yang dimainkan harus dikuasai oleh seorang aktor pantomim.

3. Improvisasi

Secara umum yang dimaksud dengan improvisasi adalah menciptakan, mengarah, dan membuat sesuatu. Hal ini diperlukan lantaran dalam setiap pertunjukan tidak bisa diprediksi bisa berjalan mulus, bahkan kerap menemui berbagai macam hambatan seperti kendala teknik. Maka, dalam meminimalisir kerusakan pertunjukan yang terjadi, para aktor dapat melakukan improvisasi. Improvisasi adalah kemampuan seorang aktor untuk beradaptasi dengan cepat terhadap segala perubahan yang terjadi secara mendadak di atas panggung.

4.       Kemampuan Indra

Dalam melakukan pertunjukan pantomim seorang aktor harus memiliki indra yang tajam karena apa yang mereka akan sampaikan tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata. Hal ini akan menyebabkan para penonton kesulitas dalam memahami cerita yang dibawakan apabila tidak disampaikan dengan baik. Oleh karena itu, semua indra yang dimiliki oleh seorang aktor harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

5.       Sikap Tubuh dan Ekspresi Wajah

Sebagai seorang aktor yang akan bermain di atas panggung, hendaknya memiliki sikap tubuh dan ekspresi wajah yang meyakinkan penontonnya akan apa yang akan disampaikan. Sikap tubuh juga menunjukan tingkat kesopanan kepada para penonton agar tidak terjadi salah paham. Kesesuaian antara sikap tubuh dan ekspresi wajah akan menghasilkan paduan gerakan yang mantap sehingga penonton dapat mengerti makna dari cerita yang disampaikan.

6.       Emosi

Sebagai seorang aktor harus pandai dalam mengendalikan emosi. Hendaknya seorang aktor mengetahui dengan pasti saat kapan yang tepat semua emosi itu harus dimunculkan agar menghasilkan pertunjukan yang luar biasa. Hal ini menguji tingkat sensitivitas para aktor dalam menghadapi suatu situasi.

D.  Bentuk Penampilan Pantomim

1. Bentuk Tunggal

Pertunjukan pantomim tunggal dimainkan oleh satu orang pemain. biasanya tema adeganyang ditampilkan berupa masalah yang dihadapi oleh seseorang dalam berbagai kondisi.

2. Pantomim Berpasangan

Pantomim berpasangan ini diperankan oleh dua orang ataupun berpasangan. tema dan adegan  yang ditampilkan dapat berupa keunikan dari duan orang berupa sikap saling respon dengan gerak-gerik yang lucu.

3. Pantomim Berkelompok

Pantomi juga bisa dilakukan secara berkelompok. gerak-gerik pantomim berkelompok dapat dibuat adegan seperti menirukan sekelompok hwan atau aktifitas yang bersifat kolektif yang biasa terjadi.


Post a Comment

0 Comments